Calon Gubernur DKI Nachrowi Ramli

"Informasi Lawan Sudah Saya Pegang"

Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mayor Jenderal (Purn) H. Nachrowi Ramli
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Mengabdi selama 34 tahun sebagai perwira TNI dan memiliki kemampuan khusus pada bidang intelijen, merupakan modal bagi Nachrowi Ramli untuk maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

Putra Betawi yang lahir dan besar di kawasan Keramat Sentiong, Jakarta Pusat ini, mampu membuktikan kiprahnya dan berkomitmen untuk mengembangkan masyarakat Betawi dalam hidupnya.

Sebagai Ketua Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (Bamus Betawi), dan Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Jakarta yang membawahi 7.000 organisasi koperasi, Nachrowi memiliki banyak kisah.

Cerita lain mengenai persentuhan Nara dengan Partai Demokrat dianggap sebagai kisah sukses tersendiri. Dia tergabung dalam tim Echo DKI Jakarta, yang ikut mengantarkan partai pemenang pemilu itu meraih suara 34% di DKI Jakarta.

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat kemudian menugaskan Nara sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta. Baru pada Musyawarah Daerah 11, dia terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta.

Beberapa waktu lalu, VIVAnews.com, bertemu Nachrowi Ramli di kediamannya di kawasan Jalan Batu Ampar, Kramatjati, Jakarta Timur. Dengan tegas dia jawab seluruh pertanya soal kesiapan dirinya untuk maju dalam bursa Pemilukada DKI 2012.

Berikut petikan wawancara VIVAnews.com dengan Nachrowi Ramli:


Bagaimana keputusan Partai Demokrat mengenai pencalonan Anda sebagai calon Gubernur DKI?
Ada mekanismenya. Dalam kongres kedua kemarin kita sudah menyesuaikan AD/ART dengan situasi yang berkembang bahwa calon Gubernur dan Wakil Gubernur juga calon Presiden dan Wakil Presiden, ditetapkan Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Kalau ditanya sudah ada keputusan atau belum, mereka memang belum memperhatikan masalah itu karena kan waktunya masih jauh. Prosedur di Majelis Tinggi itu sebenarnya bukan ranah saya, tapi itu ranah pusat. Jadi memang belum ada keputusan pasti.

Tapi ketika Musda kemarin saya terpilih kembali secara aklamasi memimpin partai Demokrat, salah satu poin rekomendasinya adalah saya maju di 2012, yang didukung seluruh komponen Partai Demokrat di Jakarta.

6 Tradisi Unik Merayakan Hari Paskah dari Berbagai Negara

Apakah Anda optimis jika secara resmi memang Anda yang diajukan Partai Demokrat sebagai calon Gubernur DKI?
Berangkatnya tadi, amanah. Saya harus usahakan dan kalau ditanya harapan saya optimis, Insa  Allah. Saya sudah didukung 6 DPC Partai Demokrat.

Seberapa besar Anda dikenal orang?
Yang tahu orang lain, bukan saya. Tapi saya ada tolok ukur dan selalu berkembang. Kalau ditanya berapa persen kan mesti survei dulu. Tapi Alhamdulillah kalau saya kemana-mana sudah banyak yang kenal.

Guna meningkatkan popularitas dan elektabilitas Anda menghadapi Pemilukada, usaha apa yang sudah direncanakan?
Banyak wahana bisa dimanfaatkan. Teknologi informasi, bisa dengan koran, elektronik, online, twitter, social media. Cuma kan semua ada spesifikasinya, di twitter semua orang juga bisa bicara, kadang unpolite, tidak sopan. Tapi semua kita lakukan. Kita harus betul-betul mendekati.

Kedua, lebih kepada emosional, heart to heart. Misalnya mereka baru tahu nama tapi belum tahu muka. Saya harus hadir. Tahu rupa, kadang mereka ingin tahu bekal saya maju, saya harus menyampaikan itu. Bekal saya dalam memimpin akan saya terapkan untuk menata Jakarta lebih baik.

Informasi yang disampaikan kepada masyarakat selama ini sudah sampai ke Visi Misi atau baru profil Anda saja?
Kepada teman, visi misi sudah saya utarakan sebagian. Kemudian, yang lebih banyak sebenarnya saya 'belanja masalah'. Saya datang ketemu orang-orang, kelompok-kelompok, saya belanja masalah, tanya kepada mereka.

Ketika saya duduk nanti saya kan sudah tidak boleh belajar lagi, saya harus langsung memimpin dan cari solusi, saya tidak mau rakyat menunggu. Rugi kan mereka menunggu saya belajar lagi 6 bulan.

Tapi saya dan tim sudah tahu masalahnya apa saja, setiap daerah kan beda. di Utara banjir rob, sementara di dekat Depok banjir. Sementara di daerah perbatasan Bekasi, Tangerang punya persoalan masing-masing. Kultur Bekasi, Bogor, Tangerang beda dengan Jakarta. Jadi saya harus tahu persis.

Jakarta di mata Nachrowi seperti apa?
Masalah memang banyak dan harus dicari solusinya. Saya lihat banyak masalah dan memang ini realita, lalu saya cari solusinya, dengan menata Jakarta. Menata itu kan hal yang sudah ada, yang baik juga dipakai.  Tidak dihilangkan sama sekali. Jadi insya Allah solusinya ketemu. Intinya komunikasi.

Yang mendesak harus diselesaikan dari banyak masalah di Jakarta itu apa menurut Anda?
Banyak hal. Karena situasi Jakarta sendiri ibu kota negara, sebagai pusat pemerintahan, ekonomi, pusat pengambilan keputusan, maka saya bilang Rp1.300 triliun itu kan ditentukannya di taman Suropati (Bappenas) dan Lapangan Banteng (Menkeu) sama Senayan (DPR). Dan itu semua di Jakarta.

Dengan letaknya di pinggir pantai, kita tidak bisa memilih. Air gunung itu mengalirnya ke laut, tidak bisa kita stop. Harus diurai. Masalah kemacetan juga harus dipikirkan secara komprehensif, masalah transportasi di Jakarta, ini kan tidak hanya warga Jakarta yang pakai mobil. Ada juga warga lain, dan itu kita harus duduk bersama. Sehingga membangun Jakarta ini secara komprehensif perencanaanya karena ada keterpengaruhan dengan lingkungan.

Apakah Jakarta harus dipimpin seseorang yang ahli untuk menata kota?
Jakarta ini persoalannya banyak, dan heterogen, bukan hanya soal jalan dan tata kota, tapi juga persoalan manusianya. Lalu kalau dipimpin ahlinya berarti kan banyak ahli, pemimpin hanya satu, dan dia yang mengkoordinir para ahli, jadi tidak perlu ahli yang memimpin.

Mengandung Air yang Tinggi, 5 Jenis Buah Ini Cocok Dikonsumsi Saat Berbuka Puasa

Kemampuan mengkoordinir para ahli itu yang dibutuhkan. Masa Gubernur Jakarta ngelotok dalam soal teroris, kan tidak. Tapi bahwa dia harus tahu Jakarta harus aman, karena heterogen sehingga perbedaan satu dengan yang lain banyak, bahwa Jakarta ini ada banyak kedutaan besar negara lain yang dekat dengan kita dan selalu mengintip kita, Jadi harus ada pengetahuan.

Saya punya pengalaman 34 tahun, hal-hal seperti itu, bukannya sombong, tapi kulit-kulitnya sudah saya ketahui. Sebab di pekerjaan itu ada jenjang pendidikan, ada pendidikan teknis, general, ada yang strategis, yang sudah saya lewati. Jadi ketika saya mengambil keputusan, semua aspek harus sudah saya hitung.

Seperti masalah tawuran di Jakarta, kenapa ini tidak selesai juga. Premanisme juga ada pembiaran, apa tidak mampu, tidak mau atau dapat setoran. Itu harus diselesaikan, saya melihat semuanya itu, saya lihat harus disentuh dibina. Pemimpin dari tingkat atas sampai tingkat bawah harus punya ilmu tentang psikologi. Kenapa Johar Baru ribut terus, yang pertama dicari ini terjadi alami atau by design.

Apakah dengan latar belakang militer akan menjadi keunggulan tersendiri bagi Anda?
Saya tidak bilang itu keunggulan, tapi seorang militer, apalagi dia komandan, itu cara berpikirnya komprehensif. Karena di militer itu kita dibiasakan berdemokrasi, sebelum diambil keputusan. Kalau kita komandan, kita punya koordinat staf.

Misalnya yang gampang, ada Kodim atau Korem, seksi satu Intelejen, seksi dua bagian operasi, seksi tiga bagian personil, seksi empat logistik, seksi lima bagian teritorial. Itu ketika Dandim dan Danrem mau ambil keputusan, semua lima unsur itu diajak bicara.

Setelah kita pertimbangkan matang, kita analisa sesuatu dengan berbagai aspek. Maka kita terbiasa melihat sesuatu dan mengambil keputusan secara komprehensif. Kunci kepemimpinan saya selama ini adalah dengan 'TARIF' yakni Transparan, Akuntabel, Rensponsif, Inovatif, dan Fairness.

Transparan itu harus, Akuntabel itu semua tindakan harus terukur, Responsibel itu semua tindakan harus dipertanggungjawabkan, Inovatif itu harus bergerak jangan tidur, dan Fairness itu tidak boleh KKN harus adil, yang salah ya salah, yang benar harus diberi apresiasi. Itu saya pegang teguh dalam memimpin.

Dalam memimpin Jakarta nanti pasti Anda akan didampingi Wakil. Seperti apa kriteria Wakil yang Anda butuhkan?
Kita berangkat dari kemampuan manusia yang terbatas. Saya harus cari wakil yang saling melengkapi, kedua harus satu misi. Dari awal kita harus bicara ke depan akan menata Jakarta, bukan malah bikin hancur Jakarta. Ketiga, saya ingin dia pekerja keras. Karena era sekarang ini kan public service, melayani, pejabat itu kan bukan dilayani.

Saya ingin yang sepaham, karena saya cari wakil itu kan bukan cuma untuk cari menang, saya cari wakil supaya saya bisa sharing selama 5 tahun untuk rakyat. Jangan sampai kita yang di internal sampai ada masalah.

Rencananya untuk Wakil dari partai di luar Demokrat atau bagaimana? Lalu sesama militer atau sipil?
Saya berharap sipil. Kalau dalam pemilihan kita boleh sendiri, tapi kalau memperoleh kemenangan ini dari banyak partai dan ini penting. Saya ingin sebanyak partai saya menang. Lima tahun ke depan, saya ingin bareng dengan partai-partai itu, bukan saya sendiri yang menata Jakarta.

Anda kan satu angkatan di AKABRI dengan Presiden SBY, apakah sudah mendapat persetujuan untuk maju sebagai DKI 1?
Dalam Partai saya suka ketemu, di reuni angkatan 73 suka ketemu, dukungan sih biasa, tapi kalau soal persetujuan jadi Gubernur kita kan harus formal. Yang mengajukan itu kan Demokrat DKI.

Apakah sudah mulai melakukan pemetaan calon lawan yang dianggap kuat?
Pemetaan dari tahun lalu sudah ada, sehingga ada penilaian dan analisa. Dan itu wajib dilakukan sebab kita kan harus efektif dan efisien. Jangan nembak lalat dengan meriam, atau nembak gajah dengan peluru tipis. Kekuatan dan kelemahan lawan harus selalu kita analisa day by day, tapi bahwa ada kriteria dan strata seperti apa itu banyak macamnya, tidak bisa saya sebut sekarang.

Informasi masing-masing lawan sudah saya pegang, kalau tidak saya nabrak tembok dong. Kalau di tentara itu kan ada prinsip-prinsip ketika kita menyusun rencana serangan, juga harus menyusun rencana pertahanan karena kita tahu mereka juga akan melawan.

Harus Bangga Jika Punya 6 HP Samsung Ini

Tapi kan kita bikin rencana pertahanan kita juga harus menyusun rencana serangan balas. Pergerakan lawan bisa dianalisa. Prinsip intel itu kan pelajari masa lalu, lihat masa kini, bikin perkiraan buat masa datang.

Bagaimana pandangan Anda tentang rekan satu partai Anda yang saat ini menjabat Gubernur DKI, Fauzi Bowo?
Saat ini dia sedang bekerja. Dan dulu saya pendukungnya bersama Demokrat. So far saya melihat dia punya program, ada dedicated programnya, dan sebagainya.

Tidak ada alasan bagi kami dari partai untuk tidak mendukung, sampai 2012. Cuma artinya bahwa di sana sini masih ada yang kurang, itu giliran saya yang menata kembali.

Menteri ESDM Arifin Tasrif

Rampung Juni 2024, Menteri ESDM: Divestasi Saham Freeport Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan divestasi 61 persen saham PT. Freeport Indonesia (PTFI) akan dilakukan sepaket dengan perpanjangan

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024